6.08.2014

Kisah stroke Bapak

Alowww...Apa kabar dunia?? * tetep asyik
Ketauan angkatan tua;)


Hmmm..,mau cerita tentang Bapak yang hampir lima bulan ini mengalami sakit.Tapi, Puji Tuhan banget sekarang udah pulih walaupun blm 100 persen.
Jadi, Februari kemaren, sehari setelah Valentine, Bapak terserang stroke ringan. Diawali pada tanggal 15 pagi Bapak agak pusing saat bangun. Bapak memang punya hipertensi, jadi tensinya memang kerap tinggi. Kebetulan hari itu ada pesta yang harus dihadiri. Akhirnya karena merasa tidak sanggup berjalan, Bapak menyuruh Mama untuk berangkat ke pesta sendiri. Namun, saat Mama bersiap2, Bapak pun menyuruh Mama membatalkan keberangkatan ke pesta karena Bapak merasa sakitnya semakin parah. Dari pagi sampai siang, Bapak hanya di tempat tidur, tidak kuat untuk berdiri, makan pun kurang selera. Mama pun pergi ke dokter untuk meminta obat. Setelah minum obat belum ada perubahan, Bapak masih lemas dan tetap di tempat tidur. Kemudian sore harinya, pada saat akan minum air putih,Bapak tidak bisa menelannya, disitulah puncak dari penyakit Bapak. Kami pun memutuskan membawa Bapak ke rumah sakit. Karena hari sudah malam dan kondisi Bapak sangat lemah, Bapak dibawa ke rumah sakit yang ada di Binjai. Satu malam di RS Karya Mama Binjai, kondisi Bapak tidak ada perubahan, dokter mengatakan bahwa Bapak terserang stoke ringan dan keesokan harinya harus di scan terlebih dahulu ke Medan untuk mengetahui hasil yang lebih detail. Setelah kami mempertimbangkan, daripada mesti bolak balik Binjai-Medan-Binjai untuk scan, akhirnya Bapak dipindahkan ke RS Elisabeth Medan. Di Elisabeth langsung malam itu juga bapak di scan, dan pengobatannya sangat intensive, bapak harus masuk ke ruang khusus stroke yaitu Henricus, dimana keluarga tidak boleh masuk. Bapak 5 hari di ruang itu, dimana keluarga hanya boleh mengunjungi pada jam-jam tertentu, yaitu jam 11.00 sampai 12.00 WIB dan jam 17.00 sampai jam 18.00 WIB. Selama 5 hari itu kondisi Bapak tidak terlalu banyak berubah, malah ada di saat-saat tertentu kondisinya sangat parah, Bapak seperti tidak mengenal kami, keluarganya, dia malah mengingat cerita-cerita yang lalu, singkatnya Bapak seperti orang linglung, setelah konsultasi ke dokter Kolman Saragih yang menangani Bapak, dan mendengar cerita orang-orang, bahwa keadaan seperti itu memang proses, karena obat saraf yang diberikan. Akhirnya sekitar 9 hari bapak dirawat di ruang ICU Henricus, Bapak diperbolehkan pindah ke ruangan biasa. Sekitar 3 minggu secara keseluruhan bapak pun diperbolehkan pulang. Mengingat kondisi bapak yang belum normal betul, dan masih harus rutin terapi dan kontrol, Bapak dan Mama pun tinggal di rumah kakak yang ada di Medan. Berangsur-angsur keadaan bapak pun semakin pulih, jalan sudah tidak memerlukan tongkat lagi, hanya saja makanan harus dijaga betul, tidak boleh makan minyak, santan, daging, garam, dan ada lagi pantangan lainnya. Yang jelas tidak boleh merokok dan banyak pikiran. Puji Tuhan, tanggal 3 Mei 2014 Bapak dan Mama pulang ke rumah yang di Stabat. Sungguh bersukacita karena keadaan Bapak sudah hampir 100 persen pulih. 
Sungguh merasakan mujizat Tuhan dalam kehidupan keluarga kami. Bapak bisa sembuh dan sekarang dapat melakukan aktivitas, meski tetap harus dijaga kondisinya. Semoga hari-hari ke depan Bapak semakin bersemangat menjalani hidupnya, lebih baik dalam menjalani kesempatan hidup yang Tuhan beri. 

Melihat senyum Bapak dan Mama sungguh berkat yang luar biasa dalam kehidupanku. 
Thank you dear Lord :))

Keadaan Bapak di ruang Henricus, pake selang, oksigen, dan keteter :-(
Bapak waktu terapi

Mama yang selalu setia menemani ;-)

Semangat Bapak :D

Keadaan Bapak sekarang :))





No comments:

Post a Comment